Pon- Pes Al-Ishlah Dlopo Kediri
Pondok – Pesantren Assalafy Putra-Putri Al-Islah Assuyuthi
Alamat lengkap: Ds Dlopo-Karangrejo - Gampengrejo - Ngasem
Kabupaten/Kota: Kediri
Kode pos: 64182
Nomor telepon/HP: +62.354.680096
Pondok Pesantren Al Islah Dlopo
Selamat Datang , Saudaraku .......!!!
Salam mulia
dan salam sejahtera bagi kita semua dengan mengharapkan Ridho Tuhan Semesta
Alam yang selalu merahmati dan menunjukkan jalan yang lurus kepada kita semua.
Sholawat serta salam tetapalah tercurah kehadirat beliau junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah menunjukkan dan membimbing kita menuju jalan yang
terang benderang yakni Addinul Islam dengan makna yang sesungguhnya yaitu pasrah.
Terangkum
oleh indahnya hukum didalam album dengan lapang ku
ucapkan assalamualaikum untuk kalian almarhum yang mampu menembus azoikum
riwayat pun takan fakum oleh keadaan yang kian menyetrum walau adanya imperium
tapi kita satu kaum.
Pondok
– Pesantren Assalafy Putra-Putri
Al-Islah Assuyuthi Kediri ini sekarang di asuh oleh Beliau Romo
Yai Abdul-Syukur, beliau melanjutkan perjuangan dari pengasuh Pertama
sekaligus sebagai Pendiri Pondok – Pesantren Assalafy Putra-Putri Al-Islah Assuyuthi
Kediri yakni Romo Yai Assuyuti beliau adalah
kakek dari Romo Yai Abdul-Syukur (Pengasuh sekarang) karna Nama Beliau (Nama
Kakeknya) juga tempat menuntut ilmu ini terkaruniai nama atas jasa dan
perjuangannya sehingga tercetuslah Sebuah nama yang indah penuh rasa damai dan
di yakini pula oleh mereka (Santri-santrinya) bahwa tempat ini mebawa barokah (berkah)
yaitu
Pondok – Pesantren Assalafy Putra-Putri
Al-Islah Assuyuthi Kediri.
Romo
Yai Abdul-Syukur sejak umur lima tahun telah yatim di tinggal pergi
kealam abadi melanjutkan perjalanannya menuju kekasih sejati Sang Maha Tinggi
oleh Ayahandanya
yang bernama Nurul Yaqin, Ia begitu sangat di yakini oleh lingkungan untuk
menjadi seorang Pemimpin. Sedangkan Ibundanya wafat ketika melahirkan beliau (Romo
Yai Abdul-Syukur) jadi sejak kecil Romo Yai Abdul-Syukur telah menjadi
seorang Anak Yatim Piatu.
Semasa
hidupnya Beliau rela menghabiskan waktu pada hari-harinya untuk mengembara
keyakinannya karna begitu besar impian yang di harapkan, sejak berhenti sekolah
dari SD kelas tiga Beliau membungkus impian di dalam keyakinan yang tak pernah
terpadamkan untuk terus melanjutkan impian, di awali dengan perjalanannya
kesuatu pesantren hanya dengan modalkan tekad dan lurusnya fikiran pada apa
yang telah Ia katakana Dalam Diri di Hati Sanubari yang selalu tersinari dengan
sinar ilahi atau dalam bahasa jawa (Unen-Unen jowo) “Sangu
CengKir” maksudnya hanya bermodalkan kencenge pikir (lurusnya fikiran/
tekat yang kuat pada apa yang telah Ia katakana Dalam Diri di Hati Sanubari
yang selalu tersinari dengan sinar ilahi.
Beliau
selalu saja menjadi pusat perhatian karna diantarnya Ia mampu mengambil hati
pada siapapun yang Ia temuakan di jalan menuju impian sekaligus menjadi panutan
dlam kehidupan, tempat belajar dan
menghayati ayat-ayat suci yang telah tersuratkan selalu saja ada jalan yang untuk
Ia dapati.
Salah
satu Pon-Pes
yang pernah ia singgahi ialah Pon-Pes lirboyo Kediri yang sekarang ini
masih ribuan santri yang bermukim disana, belajar mengaji bersosialisasi dan
mempraktekan meskipun tidak secara langsung Mereka sadari tapi cepat atau lambat
pasti dapat juga terasakan meskipun hanya sesaat ataupun sebagai cerita yang
tak akan terlupakan tentang kebersamaan, kekurangan, kelaparan, hidup
pas-pasan serba menahan tapi justru
itulah yang nantinya dapat kita rasakan hikmah dan manfaat jika memang mau
untuk menghayat.
Pada
semasa berambisinya jiwa raga untuk terus mengelana Beliau pun selama puluhan
tahun tidak pernah makan nasi hingga sampai saat ini meskipun tidak sedisiplin
pada masa dulu masa mudanya, pernah juga berpuasa ngalong (Saat malam hari Ia
Selalu menghabiskan waktu dengan belajar entah itu membaca buku atau keadaan
lingkungan dan tak akan pernah terlewatkan masa-masa di malam hari untuk
merenungkan (berdzikir, sholat malam dll) dan mendalami jawaban apa yang
dikatakan oleh Hati Sanubari) tapi jangan salah persepsi ketika siang haripun
Ia Masih harus membantu seorang yang menjadi panutannya dan mengabdi, apa saja
yang Ia (Gurunya) sabdakan selalu romo yai iakan dan renungkan tak akan
terlepas dari ingatan dan tindakan.
Akhirnya ia mampu
merealisasikan impian dengan tindakan yang memuaskan sehingga sampailah pada
pintu gerbang kebahagiaan perdamaian dengan karya-karyanya yang tidak akan
terlupakan oleh zaman.
Ia mampu temukan sebuah
kedamaian yang tidak bisa terlukiskan dengan keadaan meskipun angan-angan menghadang jalan yang
malang melintang dari seberang itu sama sekali tak bisa halangi tindakan yang
ia rencanakan dengan sebuah kepastian dan keharusan meskipun tersendat-sendat
oleh lingkungan ya itulah memang sebuah rintangan yang harus ia selesaikan agar
supaya terbentuk suatu kpribadian atau kemandirian yang matang menjadi insan
budiman sebagai suri tauladan setiap insan.
Demikian
yang dapat saya sajikan kali ini sebagai sedikit bentuk perwujudan dari rasa Trimakasihku
pada beliau Romo Yai Abdul-Syukur Pengasuh Pon-Pes Assalafy Putra-Putri Al-Ishlah
Assuyuthi yang telah membimbingku selama kurang lebih 2.160 hari / 72
Bulan /6 (Enam) tahun beragam kenangan, ilmu dan pengalaman serta tindakan kesalahan
dan kebenaran saya lakukan namun tak dapat terlukisan dan tergantikan semua
budi jasa Mu.
Sekali
lagi trimaksih Romo------------------ Al- Ishlah Jaya sepanjang masa.
Hormat Saya Selaku Alumni
yang tak mampu memberi atau membalas semua
yang Romo beri meski Engkau tak mengharapkan tapi Saya merindukan,
memang sungguh Engkau pantas menjadi Kamilul-Insan sebagai Suri
Tauladan setiap Insan.
Scientists Philosopher
& Juris
Nama Lengkap : Ahmad
Dahlan Baidowi
Nama Panggilan : Allan
Tempat-Tanggal-Lahir : Cilacap-09-Desember-1992
Alamat : Jl. Bima-Pucung Lor – Kroya – Cilacap
Status : Pelajar
Hobby : Mengamati – Meneliti – Menyaji – Menulis – Membaca : Membaca Tulisan & Keadaan
Nama Panggilan : Allan
Tempat-Tanggal-Lahir : Cilacap-09-Desember-1992
Alamat : Jl. Bima-Pucung Lor – Kroya – Cilacap
Status : Pelajar
Hobby : Mengamati – Meneliti – Menyaji – Menulis – Membaca : Membaca Tulisan & Keadaan